Minggu, 26 April 2020

Fungsi Relay mobil dan cara kerjanya

Relay merupakan salah satu dari sekian banyak komponen kelistrikan yang umum digunakan pada mobil. Relay tergolong sebagai komponen electromechanical yang terdiri dari dua bagian utama yaitu koil (Elektromagnet) dan seperangkat kontak saklar (Mekanikal).

Prinsip kerja relay adalah memanfaatkan gaya elektromagnetik untuk menggerakan kontak saklar (gaya elektromagnet = sebuah gaya medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan akibat dialiri oleh arus listrik) .

Dengan begitu arus dan tegangan listrik yang kecil bisa digunakan untuk memutus atau menyambungkan arus dan tegangan listrik yang lebih besar dengan kondisi yang lebih aman. Oleh karenanya, relay bisa juga disebut sebagai "saklar magnet"


Simbol dan Bentuk Relay dimobil

Gambar dibawah berikut ini adalah contoh beberapa bentuk relay dan simbol relay yang banyak di temui pada rangkaian kelistrikan mobil

Relay merupakan salah satu dari sekian banyak komponen kelistrikan yang umum digunakan pad Fungsi Relay mobil dan cara kerjanya

Berdasarkan posisi dari kontak saklarnya, Relay terbagi lagi menjadi dua yaitu :
  1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal saklar sebelum diaktifkan selalu berada pada posisi CLOSE (tertutup)
  2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal saklar sebelum diaktifkan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Relay merupakan salah satu dari sekian banyak komponen kelistrikan yang umum digunakan pad Fungsi Relay mobil dan cara kerjanya

Posisi saklar ini akan menentukan bagaimana relay dan rangkaian dalam kelistrikan tersebut akan bekerja. Selain posisi saklar, relay juga dibagi lagi menjadi 4 macam beradasarkan Pole dan Throw nya yaitu :

Relay merupakan salah satu dari sekian banyak komponen kelistrikan yang umum digunakan pad Fungsi Relay mobil dan cara kerjanya
  1. Single Pole Single Throw (SPST) : Relay ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal untuk Kontak Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
  2. Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay ini memiliki 5 Terminal, 3 Terminal untuk Kontak Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
  3. Double Pole Single Throw (DPST) : Relay ini memiliki 6 Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Kontak Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
  4. Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.
Untuk 2 tipe terakhir, umumnya banyak digunakan pada mikrokomputer kendaraan dan tidak terlalu nampak digunakan secara langsung pada rangkaian kelistrikan di mobil


Cara kerja relay

Secara umum relay memiliki 4 komponen penting yaitu kontak saklar, pegas, armature (penghubung) dan coil. Perhatikan pada gambar dibawah berikut
Relay merupakan salah satu dari sekian banyak komponen kelistrikan yang umum digunakan pad Fungsi Relay mobil dan cara kerjanya

Pada gambar diatas, koil yang berupa kumparan (lilitan kawat) berfungsi untuk mengendalikan gerak dari armature.

Apabila Kumparan koil (+ dan -) diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet berupa medan magnet di sekeliling kumparan tersebut. Medan magnet kemudian menarik Armature untuk berpindah dari posisi sebelumnya (A) ke posisi baru (B) sehingga arus listrik akan langsung mengalir dari Source menuju ke Beban.

Ketika arus listrik yang mengalir di dalam kumparan (koil) di putus, maka medan magnet yang ada di kumparan akan langsung menghilang. Akibatnya pegas akan menarik armature hingga kembali menyentuh Stopper. Akibatnya arus listrik yang berasal dari Source menuju ke beban juga akan terputus dengan sendirinya.

Berikut contoh gambar rangkaian sederhana relay 4 kaki di mobil untuk Klakson

Relay merupakan salah satu dari sekian banyak komponen kelistrikan yang umum digunakan pad Fungsi Relay mobil dan cara kerjanya


Fungsi Relay

Bisa dipastikan bahwa hampir semua komponen kelistrikan mobil menggunakan relay, seperti contohnya pada rangkaian lampu mobil, rangkaian starter motor, motor wiper, klakson, air conditioner, radio tape, dan lain-lain.

Penggunaan relay pada rangkaian-rangkaian sistem kelistrikan dimobil tersebut bukan tanpa tujuan, pasalnya, pada beberapa rangkaian sistem kelistrikan mobil ada yang menggunakan listrik dengan arus yang sangat besar contohnya pada sistem Stater Motor.

Selain untuk arus besar, ada juga relay yang digunakan untuk melayani komponen listrik yang membutuhkan listrik arus sedang namun dalam waktu yang cukup lama, contohnya pada rangkaian lampu headlamp, radio ataupun AC yang umumnya akan menimbulkan panas pada rangkaian.

Berikut adalah beberapa fungsi relay pada rangkaian kelistrikan dimobil.
  1. Relay berfungsi sebagai saklar magnet
  2. Relay berfungsi pengaman rangkaian saklar
  3. Relay berfungsi sebagai pengendali logika
  4. Relay berfungsi sebagai pengendali rangkaian tegangan tinggi